Follow Me

Jangan Menghalangiku! Aku sendiri Tak Tahu Kemana Kakiku Akan Melangkah!

15 September 2014

sedih

kamu terlalu sibuk

hingga lupa waktu untuk meluangkannya untukku
aku menunggumu
selalu

14 September 2014

bukan aku yang dulu

setiap manusia berubah
berbeda di tiap detik kehidupan

sama halnya denganku
aku berubah, aku yang sekarang berbeda dengan aku yang dulu, bahkan aku yang ada di masa mendatang

aku berada di semester lima, itu artinya aku mulai merangkak menuju gerbang kelulusan

ya.. aku ingin cepat lulus
kuliah memang menyenangkan, datang ke kampus, duduk di ruangan ber ac, mendengarkan, mencatat yang jarang-jarang, ngantin, pulang
begitu tiap hari
tugas juga baru dikerjakan semalam sebelumnya

tapi...

akhir akhir ini aku mengeluh sedemikian rupa, aku mulai enggan untuk kuliah
mungkin karena faktor setelah liburan yang membabi buta
namun di samping itu aku memang sedang malas-malasnya
aku enggan kuliah, aku mulai bosan, aku mulai ingin lari dari kenyataan *seriusan*

mata kuliah mulai berat, mulai nggak asik buat main main

memang sampai kapan mau main main terus?

ya
aku hanya berharap aku akan berubah biar nggak malesan untuk detik detik berikutnya setelah aku menulis ini
namun sayangnya berubah itu bisa kapan saja, bisa saja aku kembali seperti semula

entahlah.

aku hanya bisa berharap.

13 September 2014

cuman satu

entah kamu menyebalkan akhir akhir ini, membuatku menahan untuk mengeluarkan emosi karena aku tau ujung ujungnya kamu akan menyalahkanku dan aku yang minta maaf

bukan karena aku tak mau minta maaf, hanya saja aku tak suka kalau kamu mulai balas menyudutkanku

ya, aku bete, bisa dibilang ngambek tepatnya saat kamu nggak konsisten dengan apa yang kamu ucapkan sebelumnya, entah itu janji atau bukan namun menurutku kalau tak ditepati aku bisa merasa sangat sedih

ngambek, sudah terlalu jarang aku melakukan hal ini karena hubungan kita yang seiring dengan waktu mulai stabil dan aku mencoba meminimalkan rasa ngambekku

hanya saja...

mulai keterlaluan...

sebenarnya simpel alasan kenapa aku ngambek, dan mungkin kamu yang kurang pandai menghadapiku

aku hanya...

kangen

ya. cuma itu. sayangnya rasa kangen itu berdampak aku yang begitu ingin selalu bersamamu.

iya, itu.