SURABAYA-23 September 2013
Kota ini mulai terasa kejamnya, atau
mungkin hanya sebuah kebetulan? Atau bahkan sebuah keapesan?
Entahlah, aku merasa saat itu dunia
jahat kepadaku.
Hari sudah mulai gelap, aku beranjak
dari kampus menuju kos sweet kos. sebelumnya, aku mampir ke fotokopian untuk
beli sebuah buku sidu guna membuat kalimat commtext.
Hingga akhirnya aku sampai di depan
kos dan membuka pintu pagar. di saat itu juga tiba-tiba ada seorang lelaki
betubuh agak gendut berkulit putih mengendarai sebuah motor cowok semacam
vixion dengan helm merah yang enggan lepas dari kepalanya.
"Mbak bisa minta tolong nggak,
aku kesasar nih. wapo itu dimana ya?"
"Oooh masnya keluar sini aja
terus belok kiri, nah di kanan jalan waponya." aku memperagakan dengan tanganku
"Mmm...boleh pinjem hapenya
nggak mbak? adek aku mogok di daerah sana soalnya."
aku menyodorkan bbku. mas-mas itu
menelepon seseorang yang dibilang adeknya
"Mbak bisa anterin aku nggak
kesana? aku takut nyasar ini, kasian adekku."
tanpa berpikiran negatif, aku
mengantarkannya.
hingga di perempatan lampu merah
wapo, aku menyadari sesuatu yang ganjil.
Mas-mas itu menghilang! ia tak lagi
mengikuti di sebelahku!
dan....bbku raib! aku lupa
memintanya kembali.
berbagai macam umpatan aku desiskan
dari bibirku. air mata yang seharusnya keluar saat itu juga hanya bisa tertahan
dengan bibir terkatup rapat. aku mengumpat diriku sendiri. betapa bodohnya
aku?! semudah itukah aku ditipu?!! aku merasa begitu lemah. sangat lemah.
hingga akhirnya tangisanku pecah
dengan handphone putih yang menempel di telinga dengan seorang wanita yang
turut kecewa di seberang sana, Mama.
"Maafkan aku, Ma."
hanya kata itu yang terlontar lirih
dari bibirku di sela senggukan napasku.
bukan masalah apa bbku hilang,
dicuri
hanya masalah bodohnya aku
mengecewakan mama-papaku.
udah itu aja. aku nggak peduli isi
hapenya, bbmnya, aplikasinya.
hanya saja sebagai anak, aku merasa
nggak ada terima kasinya ke orang tua. udah.
Malam harinya Dilla pulang. aku
nangis, kali ini tangisanku cukup tenang.
dan ternyata pelaku pencurian
menggunakan semacam hipnotis telah merajalela, beberapa teman dilla sudah
menjadi korbannya dengan orang yang sama!
setelah kejadian itu, baru seminggu
kemudian aku berani untuk keluar kosan sendiri malam hari.
trauma. pasti!
take
care,, guys. dunia itu kejam.