Follow Me

Jangan Menghalangiku! Aku sendiri Tak Tahu Kemana Kakiku Akan Melangkah!

14 October 2013

kamu; candu

 kamu...

entah virus apa yang kamu tebarkan di setiap aliran darah di sekujur tubuhku
otakku tak henti-hentinya memikirkanmu dengan segala khayalan di masa depan yang nantinya akan kujalin bersamamu
terlalu jauh? mungkin
karena aku tak tau lagi harus bagaimana
aku...yang sangat sadar akan kelemahanku, jauh darimu
hingga aku lelah sendiri merindukanmu di antara jarak yang membentang
aku lebih sering bete sendiri, ngambek sendiri ke kamu tanpa alasan yang jelas
itu adalah caraku meluapkan kekesalanku karena rinduku sudah melampaui batas
aku ingin selalu berada di sela-sela jarimu, berjalan di sebelahmu, beriringan
entah kemana kita akan melangkahkan kaki, bersama

sungguh
aku benar-benar tak ingin jauh darimu
dan kuyakin kamu tau akan hal itu.
 kamu itu candu, layaknya obat-obatan ter;arang yang kata pemakainya membuat candu

aku kecanduan kamu.

11 October 2013

soal rasa

kadang semua bisa berubah dengan sendirinya
tak terkecuali soal rasa
meninggikanmu, hingga membuatmu merasa terjatuh seketika
tak ada yang dapat disalahkan
semua berubah begitu saja seolah-olah tak ada tangan-tangan yang turut serta
bukannya aku tak berusaha menjaganya
hanya saja aku tak tau lagi bagaimana cara untuk mempertahankannya
sikapmu, sikapku, kita begitu kontras
namun, aku yakin semua itu akan baik-baik saja
ya! baik-baik saja
aku tak perlu menjadi yang pertama
namun yang paling akhir hingga kau tak tau lagi kemana harus berlabuh kecuali aku

loveyou.

10 October 2013

i have a dream :)

siang ini aku menuju EHEF di GrandCity, awalnya aku begitu enggan untuk pergi, hanya saja daripada nggak ngapa-ngapain di kosan, okelah aku ikut dengan tiga teman yang lainnya, Inok, Anin, dan Iza ke EHEF European Higher Education Fair 2013

dan isinya banyak bule dengan booth macem macem universitas dengan jurusan yang macem macem pula. okelah, aku selalu melirik jurusan yang berhubungan dengan passion yaitu komunikasi atau paling nggak tentang art ato fashion, kecuali teknik yang almost of Germany are technic.

aku, yang orangnya nggak pinter speak up kalo inggris hanya bisa membuntuti Anin dan Inok, sedangkan Iza sibuk mewawancarai salah satu orang Polandia tentang komunisme perihal tugas Dasar jurnalistik. mulai dari negara Prancis, Germany, Netherlands, Poland, UK, banyaklah. dan lucunya mas-mas Poland atraktif banget ngejelasinnya, berjamper maron dengan tubuhnya yang begitu jangkung hingga membuat kita ndongak. dan yang paling mengesankan bertemu sosok Sebastian Gries di booth Germany, lulusan ekonomi, berkacamata, tidak begitu tinggi, rata-rata orang indonesia, hanya saja kharismanya luar biasa dengan cara bicaranya yang begitu intelek. aku hanya bisa terpaku menatapnya saat dia menjelaskan tentang univ Germany. hihi :p

hingga otak mulai beranjak dan berimajinasi bagaimana kalau nantinya aku menempuh S2 di salah satu negara tersebut, entahlah siapa yang akan membiayai. hihi.

aku juga punya mimpi. mimpi yang juga layak untuk direalisasikan. okelah itu mimpi jangka panjang soal UK. namun mimpi jangka pendek saat ini bagaimana caranya aku bisa student exchange, malaysia, thailand, ato korea! oke, i’ll try! yes, i can! I CAN!!
Korea, i’ll be there.


05 October 2013

menulis

aku percaya, kalau nggak passion nggak bakal maksimal

ya! sama halnya dengan tugas yang menumpuk di awal, Dasar Jurnalistik.
beberapa tema yang diajukan dengan deadline yang sudah ditentukan. sekarang H-9 hari dari deadline tugas pertama dan H-23 hari untuk tugas kedua. aku sama sekali belum melakukan wawancara dengan tiga narasumber untuk tugas yang pertama. aku begitu bingung menentukan bahasan apa yang layak aku bahas dalam berita kali ini mengenai komunisme. memang, aku suka menulis, hanya saja bukan bidangnya aku menulis berita. akku lebih suka menulis cerita atau mungkin berita yang easy going macam majalah. ya! aku lebih suka topik yang ringan dimana cara penulisannya anak muda banget.

sampai detik ini aku hanya bisa bengong menatap layar laptop yang tak pernah bosan menatapku balik. mencoba menyinkronkan komunisme dengan segelintir memori akademik di otakku. di bagian kecil dari otakku aku menyerah dengan tugas yang satu ini. namun, selalu ada super ego yang bilang "katanya mau ke jurnalis, masa tugas begini doang lembek sih?!" HAHAHA
iya juga sih.

yauda gitu aja.

01 October 2013

tragedy



SURABAYA-23 September 2013

Kota ini mulai terasa kejamnya, atau mungkin hanya sebuah kebetulan? Atau bahkan sebuah keapesan?
Entahlah, aku merasa saat itu dunia jahat kepadaku.
Hari sudah mulai gelap, aku beranjak dari kampus menuju kos sweet kos. sebelumnya, aku mampir ke fotokopian untuk beli sebuah buku sidu guna membuat kalimat commtext.
Hingga akhirnya aku sampai di depan kos dan membuka pintu pagar. di saat itu juga tiba-tiba ada seorang lelaki betubuh agak gendut berkulit putih mengendarai sebuah motor cowok semacam vixion dengan helm merah yang enggan lepas dari kepalanya.
"Mbak bisa minta tolong nggak, aku kesasar nih. wapo itu dimana ya?"
"Oooh masnya keluar sini aja terus belok kiri, nah di kanan jalan waponya." aku memperagakan dengan tanganku
"Mmm...boleh pinjem hapenya nggak mbak? adek aku mogok di daerah sana soalnya."
aku menyodorkan bbku. mas-mas itu menelepon seseorang yang dibilang adeknya
"Mbak bisa anterin aku nggak kesana? aku takut nyasar ini, kasian adekku."
tanpa berpikiran negatif, aku mengantarkannya.
hingga di perempatan lampu merah wapo, aku menyadari sesuatu yang ganjil.

Mas-mas itu menghilang! ia tak lagi mengikuti di sebelahku!
dan....bbku raib! aku lupa memintanya kembali.

berbagai macam umpatan aku desiskan dari bibirku. air mata yang seharusnya keluar saat itu juga hanya bisa tertahan dengan bibir terkatup rapat. aku mengumpat diriku sendiri. betapa bodohnya aku?! semudah itukah aku ditipu?!! aku merasa begitu lemah. sangat lemah.

hingga akhirnya tangisanku pecah dengan handphone putih yang menempel di telinga dengan seorang wanita yang turut kecewa di seberang sana, Mama.
"Maafkan aku, Ma."
hanya kata itu yang terlontar lirih dari bibirku di sela senggukan napasku.

bukan masalah apa bbku hilang, dicuri
hanya masalah bodohnya aku mengecewakan mama-papaku.
udah itu aja. aku nggak peduli isi hapenya, bbmnya, aplikasinya.
hanya saja sebagai anak, aku merasa nggak ada terima kasinya ke orang tua. udah.

Malam harinya Dilla pulang. aku nangis, kali ini tangisanku cukup tenang.
dan ternyata pelaku pencurian menggunakan semacam hipnotis telah merajalela, beberapa teman dilla sudah menjadi korbannya dengan orang yang sama!

setelah kejadian itu, baru seminggu kemudian aku berani untuk keluar kosan sendiri malam hari.
trauma. pasti!

take care,, guys. dunia itu kejam.