Follow Me

Jangan Menghalangiku! Aku sendiri Tak Tahu Kemana Kakiku Akan Melangkah!

28 November 2012

just 'friends'

yes! we just a friends. that's all.


entah kenapa aku berpikiran kita hanya 'berteman'. ya! 'berteman', tidak lebih dari itu.

aku, orang yang sebenarnya lebih menonjolkan kualitas daripada kuantitas. aku butuh kualitas. aku merindukan pertemanan yang intens, lebih dari ini. lebih dari sekedar say hallo di kampus, ngantin bareng, main, ya, itu aja. 

"Pernah gak ngerasain punya sahabat banyak tapi dalam hati masih ngerasa sepi sendiri? You guys take care wherever you are :')" - @RamdhaniRF

entah kenapa aku setuju dengan statement itu.

sepi di tengah keramaian.

23 November 2012

kaus hitam yang sama (2)

aku terdiam

aku menatap layar ponsel berkali-kali. tak satupun kutemui pesan baru mampir di sana. mungkin sederet nama yang tertata rapi dalam kontak ponselku melupakan 12 digit angka yang kupunya? kubuka icon berbentuk globe. web. kutekan satu di antara bookmarks yang ada. twitter. aku selalu menunggu satu di antara ratusan followiingku bangkit dari kebisuannya dalam twitter.

setelah puas membalas beberapa mention yang tertuju padaku, aku menoleh kanan-kiri. sekedar melihat apa yang terjadi di sekitar. satu persatu kakak angkatan laki-laki keluar bebarengan dari segala arah. aku baru sadar kalau hari ini hari Jum'at. dan itu artinya mereka usai menunaikan sholat Jum'at.

aku yang duduk di lantai bersama salah satu temanku, Indah, hanya bisa menikmati derap langkah dan sayup-sayup obrolan mereka yang baru datang. aku gerah. aku mengibaskan tanganku, berusaha menciptakan angin-angin kecil dari telapak tanganku.

kuputar kepalaku. saking bingungnya mau berbuat apa. hingga......aku menemukan kaus hitam yang sama untuk kedua kalinya. aku tertegun. entah sindrom apa yang mampu membuatku terdiam seketika dalam keadaan yang seperti ini. tubuh jangkung berkulit putih dengan dagu lancip, mirip Pak Prabu dalam sebuah sinetron yang membooming beberapa bulan terakhir.

alumni jurusanku. seorang sutradara. tentor salah satu HIMA. yang menduduki satu di antara followersku.

aku tak sanggup menahan gejolak hormon yang mendadak meningkat memacu jemariku untuk mengetikkan sederet usernamenya, mention, aku ingin sekali menyapanya.


sekalipun itu lewat mimpi.

:)

21 November 2012

20 November 2012

hopeless

hidup itu....

jangan dibayangin sedramatis cerita fiksi

:)

19 November 2012

mm...

Dear mantan,
"kapan putus? aku merindukanmu..."

12 November 2012

entahlah

selalu seperti ini. setiap hari. tanpa terkecuali. kecuali kalau ada jadwal main. ya! main! selain itu ya aku hanya duduk di lantai berhadapan dengan laptop kesayangan diiringi musik mellow yang bertahan di playlist. i love it! entah memang aku suka dengan keadaan ini atau karena nggak ada orang yang membangunkanku dari keadaan yang mungkin miris kelihatannya.
loneliness.
mungkin.
namun aku tidak merasakan demikian. aku ditemani twitter, blog, youtube, soundcloud, yahoo, tumblr, flavorsme, facebook, yfrog, gadis, banyak kan?
ya, aku punya teman. mereka :')
sengaja nomor ponsel kugunakan sebagai modem. karena kau sendiri sadar kalau nggak mungkin ada yang mengSMSku kecuali kalau itu benar-benar urgent ato important.
ya! aku single. terus kenapa? masalah? nggak kan?
aku juga lebih seneng kayak gini. nggak ada yang ngeganggu kegiatan mengarangku, ngeblogku, sosial mediaku, dan segala tetek bengek yang mengiringi perjalanan hidupku.

kadang imajinasi mulai bermain.
khayalan beterbangan.
entah mulai dari temen lama sampe kakak angkatan.
entahlah.
*kata ampuh untuk melupakan*


kapan?


:)

11 November 2012

waktu terdiam, mata berbicara

Aku mengedarkan pandanganku ke setiap sudut area. Menghilangkan sedikit kebosanan mengikuti beberapa temanku masuk dari satu stan ke stan lainnya. Entah untuk membeli atau hanya sekedar melihat barang yang diperdagangkan. Banyak manusia di sini, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan bule pun ada! Aku tersenyum kecil melihat pemandangan yang tak biasa di mataku malam ini. Sebuah mal outdoor yang dipenuhi dengan stan-stan kecil di setiap jengkalnya. Semacam bazaar, tapi namanya unik 'Sunday Market'. Temanya Hippie, klasik, kental dengan ciri kalemnya. Semua sibuk dengan peran yang dimainkannya detik ini.
Aku berdiri di depan salah satu stan yang kebetulan tidak begitu ramai pengunjung. Mataku masih terus mengamati. Cukup detail. Hingga pandanganku berhenti tepat di salah satu stan di arah jam sepuluh dari mataku. Seseorang lelaki berkulit putih bertubuh jangkung mengenakan kaus hitam polos dengan rambut rapi sibuk mengoperasikan kamera unik yang berada di tangannya. Aku menyipitkan kedua mataku. Memastikan bahwa sosok itu benar-benar sosok yang kutahu.
YA! Itu benar Mas W. Sosok yang terakhir mendudukui link followingku dan orang kedua terakhir yang menduduki followingnya. Aku tersenyum. Mataku tak lepas dari sosoknya. Aku menikmati setiap detik yang tanpa sadar kucoba hentikan. Agar tak ada batas waktu yang mengharuskanku untuk mengakhiri pandangan ini. Aku terpaku sendirian. Imajiku melayang-layang tanpa batas. Cukup lama aku memerhatikannya. Hingga di waktu berikutnya sosoknya mengedarkan pandangan dan....pertemuan antara mataku dan matanya terjadi atas ijin Tuhan. Mata kita dipertemukan. Hanya tatapan mata.
Aku yang tadinya membisu kini dengan cepat mengalihkan pandangan tanpa melemparkan sesimpul senyuman untuknya. Memang aku tak mengenalnya, hanya saja dia kakak angkatanku. Dan aku mengaguminya. Sejak....sejak dia berdiri di depan angkatanku, memberikan sedikit sentuhan bayangan akan pekerjaan tentang jurusanku nantinya di acara 'career day'. Sejak dia memakai kaus putih dan duduk beberapa jengkal dari tempat dudukku saat acara jurusan nobar hasil karya jurusan. Sejak tatapan mata yang tanpa kita sadari selalu bertemu dalam acara 'career day'. Sejak tanpa sengaja aku melihatnya di sebuah kedai. Sejak aku tahu dia seorang sutradara dalam film konyol garapannya.
YA! Sejak itu. Sejak itu aku langung saja mencarinya dalam twitter dan menekan link follow, kemudian tinggal menunggu respon follow backnya padaku. And i got it! Entah dia siapa, aku siapa. Aku hanya tahu kalau dia kakak angkatanku, entah angkatan berapa. Aku hanya tahu dari cara berpakaiannya dia orang yang rapi. Aku hanya tahu dari cara berjalannya dia orang yang pandai.
Aku tak mampu, aku tak sanggup menyentuh hatinya. Bahkan mungkin membuatnya mengenaliku saja itu hal yang mustahil. Sangat tidak mungkin. Impossible. Meskipun aku tahu bahwa nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini.
Hanya berbicara lewat mata dan menghentikan waktu saja sudah cukup bagiku.

Your secret admirer :)