eyen capek (lagi)
Follow Me
31 August 2015
kapan ya kira-kira?
"jadi aku baru tau dan baru lihat beneran kalo ternyata matahari yang mau terbenam itu bener bener kayak hitung mundur 5..4...3..2..1 gitu, terus langsung ilang cepet. dan langsung muncul bulan yang kelihatan gede banget pas aku lihat di tempat itu. dan aku ngerasa akhirnya aku bisa lihat kayak gini sama someone. rasanya beda daripada misal rame rame." cerita seorang sahabat menggebu-gebu saat berjalan kaki menuju parkiran mall. aku hanya tersenyum tipis. telinga dan otakku menangkap satu kata kunci dari apa yang dibicarakan, yakni 'someone'.
iya, someone.
terus aku jadi inget. kok aku nggak punya 'someone' ya? yap. pertanyaan yang sedikit bodoh yang tiba tiba muncul di otakku. sampe akupun ngejawab sendiri. hahaha bego deh pertanyaannya.
khayalan soal sesuatu yang romantis emang nggak pernah lepas dari otak. main main di pantai, travelling berdua. ngelakuin hal bodo bareng. dan banyak lagi di memori otakku.
cuman..
kayak males gitu rasanya udah kek 'yaudalah itu nomer sekian'. enggan mencari. semua jadi let it flow. jadi nggak menggebu-gebu. tapi...
kapan ya kira-kira?
senyum tanpa sebab
sebenarnya tak ada satupun yang tak ada sebabnya
kadang ada yang suka senyum senyum sendiri. tanpa sebab. nangis sendiri tanpa sebab. ketawa sendiri tanpa sebab. (kok ngeri ya kalo ketawa sendiri).
yap hal itu yang sering aku lakukan. senyum senyum sendiri. sebenarnya bukan tanpa sebab. selalu ada sebabnya, hanya saja susah menjelaskannya. kayak berada di sebuah pemandangan alam yang luar biasa terus kamu senyum senyum sendiri tanpa mikir apapun. iya. tanpa mikir. ya cuman senyum aja gitu tiba tiba.
sama kek sekarang. aku senyum senyum sendiri. di atas kasur dengan layar blogger app. nulis postingan ini sambil senyum senyum sendiri.
entah karena apa.
30 August 2015
Good Morning, Jakarta! salam kenal
29 August 2015
kapan hari
"Yen, ada cowo cowo dokter, yen. kanan jalan"
"Yeee itu mah bukan tipeku"
"Yaiyalah tipemu kan yang anak hu..s kan yang blablablabla itu kan?"
"Faq deh"
-----
*tiba tiba senyum sendiri*
"Apaan sih?"
"Kamu lhooo cerewet kayak anak kecil"
"Eh iyakah? Masa sih?"
28 August 2015
What do u mean?
When you nod your head yes
But you wanna say no
What do you mean? Hey hey…
When you don’t want me to move
But you tell me to go
What do you mean? oh what do you mean?
Said we’re running out of time, what do you mean?
Oh oh oh what do you mean?
Better make up your mind
What do you mean?
Trying to catch the beat make up your heart
Don’t know if you’re happy or complaining
Don’t want for us to end where do I start
First you up and you’re down and then between
Ohh I really want to know…
Trying to compromise but I can’t win
You wanna make a point but you keep preaching
You had me from the start won’t let this end
lagu di atas berasa lucu aja gitu berhasil bikin aku senyum senyum sendiri
ya
soalnya kalo dari liriknya si utin ini lagi bingung gitu sama maksudnya cewek kalo bertingkah
ya
sampe utin yang sebagai laki-laki itu nggak ngerti kudu kek gimana, nggak bisa nebak
yauda sih gitu aja.
26 August 2015
eyen capek.
kalo air mata turun itu artinya eyen capek
iya.
entah ini kok nangis tiba tiba.
capek aja gitu rasanya.
peluk, please.
25 August 2015
24 August 2015
-
nggak jarang jalan ke mall sendirian
kalo ditotal mungkin udah puluhan kali
dan mulai terbiasa
tepatnya sejak semester lalu. eh meskipun yang lalu lalu juga sendiri, tapi masih ngerasa ada yang nemenin
beda sama sekarang
nggak jarang ke bioskop sendiri. keluar masuk toko sendiri. jalan sendiri. makan sendiri. berasa semua sendiri yang memang sejauh ini aku masih bisa ngelakuinnya tanpa bantuan yang lain.
dan memang kalo buntu ya lebih sering buat pergi sendiri tanpa ajak-ajak temen yang lain karena takut ngerepotin. kadang motoran sendiri sampe bensin abis. mobilan sendiri sampe keluar masuk empat mall beda beda cuman buat beli cemilan. kinda me time.
sendiri yang kerasa banget waktu...entah aku ngidam banget buat makan dimsum di deket kampus c. pergilah aku kesana sendiri setelah shopping dr GM. itu pertama kalinya pergi ke warung makan yang bejibun ramenya tapi cuman sendiri.
yang kerasa pas masnya nanya makan sini ato bawa pulang. mungkin liat aku sendiri masnya ngerasa kalo bakal aku bawa pulang. padahal kan enggak. terus duduknya sendiri sempet diliatin sama gerombolan anak muda yang nggak jauh dari tempatku. selain itu pas masnya bawain makanan eh dikasihnya 2 piring. hmm.
karena pada dasarnya aku cuek, yauda aku lahap aja dimsum yang aku pesen sendirian ga peduli siapapun. serame apapun.
gimana yaa
kadang rasanya itu kayak "kok kasian sih aku sendirian"
nggak jarang aku mbatin sendiri.
yaaah tapi mau gimana lagi?
it's a life.
22 August 2015
mata.
"kalo liat cowok apa yang kamu lihat pertama kali?"
pertanyaan itu sempat terlontar dari mulut salah satu orang yang baru kukenal.
teman teman yang lainpun bergantian menjawab. hingga sampai pada giliranku, aku menjawab "mata"
mata
iya mata. mata yang berfungsi untuk melihat.
mata yabg merupakan list teratas dari organ tubuh lainnya yang cukup menyita perhatianku. meskipun begitu, dari matalah aku juga cukup enggan menatap.
aku suka mata.
namun dengan mata aku juga bisa jadi nggak suka. bingung kan?
jadi gini...
cukup dengan tatapan mata dengan mudahnya aku tertarik dengan orang tersebut. namun, apabila mata orang lain menatapku dengan tatapan matanya yang kuanggap itu tatapan mata yang 'tertentu', dengan cepat aku selalu mengelak, seolah aku tak sanggup untuk menghadapi tatapan matanya yang menurutku mampu menarikku lebih dalam lagi dan....ah entahlah.
"jangan kelamaan kalo ngeliatin" ujar salah satu teman laki-laki kkn yang menurutku memiliki tatapan mata yang menyebalkan dan mampu membuatku mengelak dari tatapannya. tatapan matanya seolah berbicara mengorek kepribadian dengan terkaan-terkaan dalam otaknya.
kalimat itu menarikku kembali ke masa saat aku duduk berbalutkan seragam putih-biru.
"jangan lama lama kalo liat, nanti cinta"
masih ingat betul kalimat yang dilontarkan lelaki yang saat ini kuliah di ekonomi pembangunan di kampus yang sama denganku. sosok kiper yang sempat menjadi teman adu tatapan mata kala itu dan...yap. aku mengelak. aku merasa ada sesuatu yang aneh. dan benar, beberapa tahun kemudian aku sempat bersamanya.
entah kenapa mata menjadi begitu berarti bagiku.
pernah saat pelajaran konseling dengan pertanyan 'bagian tubuh mana yang kamu senangi' dan aku menuliskan mata.
mungkin karena itu sehingga aku memiliki tatapan mata yang...mungkin berbeda bagi beberapa orang. seperti halnya saat kkn. salah satu teman perempuan berkata kalau dia takut denganku perihal dengan mataku. katanya aku nakutin kalo ngeliat. ada yang bilang kalo mataku judes.
aku mengernyitkan dahi. entah bagian mata sebelah mana yang ditakutkan.
namun aku tertawa.
yap. sejujurnya aku orangnya hobi banget ngamatin orang. yaa...beberapa orang tau akan hal itu. aku orangnya memang cukup pendiam tapi dengan mata, aku hobi merhatikan orang dan menyimpannya untuk diri sendiri. thats it.
mungkin dari hobi ngamatin orang, aku cukup memasang mata yang antusias agar tidak kehilangan jejak akan aktivitas orang yang aku amati.
mataku tak memiliki kantung tebal di bawahnya, melainkan sedikit berkerut yang malah kadang bikin nggak pede karena terlihat tua. padahal ya emang gini turunannya hiks.
skip.
intinya.
aku suka mata. mata itu unik. karena aku ngerasa aku bisa ngobrol cuman pake mata. hal inilah yang memicuku untuk ketawa ketawa sendiri hanya dengan tatapan mata.
mungkin aku pernah nulis soal tatapan mata. yasudahlah. blog ini cukup usang. cukup mampu untuk menampung ceritaku. dan akan selalu mampu.
baper
entah kenapa akhirnya aku memutuskan untuk mengambil satu kata ini menjadi judul salah satu postinganku. kata yang kukenal sejak aku bermain salah satu sosmed yang penting-gapenting dalam sebuah tombol 'ask me question'.
baper
bawa perasaan.
entah untuk kesekian kalinya aku menggunakan satu kata ini di setiap kesempatan hanya di bibir saja. hingga pada suatu saat aku sempat merasakannya. iya. merasakannya pada sosok orang. seseorang. ya. makhluk hidup. untuk waktu yang bisa dibilang sangat singkat.
tak ada hari tanpa komunikasi.
bahkan dalam sekali waktu bisa ngobrol dalam sosmed yang berbeda dengan topik yang berbeda pula.
awalnya memang aku mengelak bener soal baper. hingga pada akhirnya aku emang bener bener baper.
ah aku mulai ngelantur. tak seharusnya aku cerita di sini soal baper.
mungkin nanti akan kulanjutkan.
nanti.
17 August 2015
tiba tiba
nggak bisa tidur, xumux get
pengen nulis, backsoundnya Tangga - Cinta Tak Kemana-Mana eh kok terus mendadak mellow
tiba tiba sedih aja gitu
inget yang kemarin-kemarin
inget yang nanti - nanti
inget yang sekarang
kadang juga jadi mikir kenapa jadi 'gini'
ah mewek
mulai dari chat line yang isinya official account maupun chat grup
seolah tiba tiba tanpa warna
padahal jelas jelas banyak warna akhir akhir ini, tapi rasanya warna itu cuman sekejap ato layaknya ada warna namun aku nggak bisa ngeraih warna itu
13 August 2015
kembali
tak selalu kembali adalah hal yang terbaik meskipun nantinya pasti akan selalu dilakukan oleh tiap orang. di luar kembali ke Yang Kuasa.
kembali.
seolah identik dengan rumah yang menjadikan kita memiliki rasa untuk selalu tetap tinggal. selalu ingin pulang. ingin berada dalam suasana yang pernah ada.
namun kembali takkan pernah sama
takkan selalu menjadi sama seperti apa yang telah lalu.
seperti pengharapan yang selalu akan tetap menjadi harapan karena sekalipun mencoba untuk menjadikan hal tersebut sama, namun ya memang takkan pernah sama pada akhirnya.
kembali.
tak semulus yang dibayangkan.
kata orang "layaknya membaca buku dua kali dengan ending yang telah diketahui"
lalu buat apa?
entah layak atau tidak untuk kembali. tak ada yang salah maupun yang benar.
tak selalu kembali adalah jalan keluar.
namun
kembali selalu menjadi pilihan untuk membandingkan, untuk mempertimbangkan dalam menjalani langkah yang selanjutnya
kembali.
entah untuk keberapa kali.
09 August 2015
tawaku
ketawa; bisa dibilang itu adalah salah satu hobiku
aku orang yang gampang banget buat ketawa, bahkan hal yang sebenernya nggak perlu diketawainpun aku bisa ketawa. berasa selera humor receh kalo dibilang.
entah karena apa.
aku seolah mencoba untuk bahagia dengan apa adanya aku. dengan caraku sendiri. dengan bagaimana aku menjalani menjadi aku yang sesungguhnya.
dari tawaku, aku mengajak orang lain untuk tertawa. mencoba membagi sebagian tawaku untuk mereka. entah atas dasar apa.
yang pasti...
tertawalah
itu akan menyenangkan.
06 August 2015
menarik ingatan
stasiun.
ketika panggilan kereta jurusan jakarta, berbondong-bondong para calon penumpang mengantre di peron menunggu kereta datang.
tanpa sengaja realitas menarikku ke dalam realitas yang pernah ada sebelumnya, memutar kembali apa yang pernah terjadi. tepatnya..
enam bulan lalu...
Jakarta
transjakarta, komuter, taksi, angkot, bajaj, hingga jalan kaki menyusuri tiap trotoar serta halte transit yang cukup menyeka keringat dan juga sosok yang itu-itu saja bertubi-tubi hadir di chat teratas.....kala itu.
momen yang indah, layak untuk dirindukan
canda dan tawa tak henti-hentinya hadir
gps seolah menjadi Tuhan dalam setiap langkah kami berdua. kepala yang tak henti-hentinya mendongak ke atas menikmati gedung-gedung pencakar langit. kepala yang selalu menoleh kanan kiri mengamati sesaknya ibukota.
menguras tenaga
namun
bahagia.
03 August 2015
chat?
namanya Faris
iya
Faris
aku mengenalnya sebulan lalu....hanya saja....melalui....
salah satu sosmed yang kalau swipe kanan it means like, kiri means unlike
but
dia udah jarang chat lagi padahal... active 32 minutes ago
:"