harusnya....
kita satu kota
aku mulai kelelahan,
setiap manusia berubah
berbeda di tiap detik kehidupan
sama halnya denganku
aku berubah, aku yang sekarang berbeda dengan aku yang dulu, bahkan aku yang ada di masa mendatang
aku berada di semester lima, itu artinya aku mulai merangkak menuju gerbang kelulusan
ya.. aku ingin cepat lulus
kuliah memang menyenangkan, datang ke kampus, duduk di ruangan ber ac, mendengarkan, mencatat yang jarang-jarang, ngantin, pulang
begitu tiap hari
tugas juga baru dikerjakan semalam sebelumnya
tapi...
akhir akhir ini aku mengeluh sedemikian rupa, aku mulai enggan untuk kuliah
mungkin karena faktor setelah liburan yang membabi buta
namun di samping itu aku memang sedang malas-malasnya
aku enggan kuliah, aku mulai bosan, aku mulai ingin lari dari kenyataan *seriusan*
mata kuliah mulai berat, mulai nggak asik buat main main
memang sampai kapan mau main main terus?
ya
aku hanya berharap aku akan berubah biar nggak malesan untuk detik detik berikutnya setelah aku menulis ini
namun sayangnya berubah itu bisa kapan saja, bisa saja aku kembali seperti semula
entahlah.
aku hanya bisa berharap.
entah kamu menyebalkan akhir akhir ini, membuatku menahan untuk mengeluarkan emosi karena aku tau ujung ujungnya kamu akan menyalahkanku dan aku yang minta maaf
bukan karena aku tak mau minta maaf, hanya saja aku tak suka kalau kamu mulai balas menyudutkanku
ya, aku bete, bisa dibilang ngambek tepatnya saat kamu nggak konsisten dengan apa yang kamu ucapkan sebelumnya, entah itu janji atau bukan namun menurutku kalau tak ditepati aku bisa merasa sangat sedih
ngambek, sudah terlalu jarang aku melakukan hal ini karena hubungan kita yang seiring dengan waktu mulai stabil dan aku mencoba meminimalkan rasa ngambekku
hanya saja...
mulai keterlaluan...
sebenarnya simpel alasan kenapa aku ngambek, dan mungkin kamu yang kurang pandai menghadapiku
aku hanya...
kangen
ya. cuma itu. sayangnya rasa kangen itu berdampak aku yang begitu ingin selalu bersamamu.
iya, itu.
there is no holding hand, no touch, no kiss, no
you just keep it with your words, you talking too much, just saying what happened to you
you...
i'm happy, very happy when you doing like this
just saying...
kamu tak pernah tau bagaimana rasa kangenku ini begitu menjalar menyeruak setiap sel dalam tubuhku
aku tak mampu menahannya...
hingga aku mulai lelah, lelah menunggumu dengan rindu yang tak kunjung kau obati.
Entahlah, kebatinan mana lagi yang harus dinikmati rasanya?
Akhir-akhir ini kegiatanku hanya menscroll timeline naik turun...
Hingga semalam aku menemukan beberapa teman SMAku bercanda melempar mention dan mengobrolkan sesuatu yang sempat membuatku tersenyum bahkan tertawa
Aku mencoba memasuki obrolannya, namun gagal
Sepertinya tak ada yang menginginkanku masuk dalam obrolannya, atau..... mungkin aku nggak menarik
Ya, aku nggak menarik.
Aku mulai berpikir bahwa tumbuh besar seiring dengan bertambahnya umur membuat menjadi lebih menyusahkan
Setiap tingkah laku yang dilakukan bisa dikritik sana sini, ucapan yang berbuih di mulut harus dijaga sebaik mungkin
Awalnya aku pikir dengan menjadi dewasa akan lebih menyenangkan, berbuat semaunya
Namun ternyata aku keliru.
Semakin besar semakin tak boleh ini itu, jaga ini itu, terbatas.
Berusaha meyakinkan pada orang lainpun belum tentu berhasil. Kenapa sih? Aku sudah besar. Aku tau apa yang aku mau! Mau? Bukan yang dibutuhin kan? Kalimat menyadarkan diripun muncul. Dan aku tetap bersih kukuh dengan tameng apa yang aku mau.
Ya! Mau! Sebuah keinginan yang begitu menggebu yang dipikir adalah sesuatu yang menyenangkan dan mampu membuat diri bahagia.
Apa sih susahnya memperbolehkanku memenuhi apa yang aku mau? Salah?
Aku mau ini aku mau itu.
Namun mewujudkannya tak semudah aku mengatakannya atau bahkan mengucapkannya.
Awal juni yang membuatku....hmm alright.
Biarkan aku tetap meraih apa yang aku mau, karena di dalamnya ada sebuah kebutuhan yang orang lain takkan tahu apa itu. Hanya aku yang tahu.
ketika seiring berjalannya waktu...
perlahan-lahan berubah
Kamu yang begitu cinta dengan motor, kali ini bertambah dengan memelihara ikan
Kamu yang dulu menye-menye, sekarang udah nggak se-menye dulu
Haha
Kadang aku juga butuh kamu yang menye-menye
Yang ngerengek
Yang.....manja
Sekarang udah nggak gitu lagi
Terlebih lagi, ketidakingintahuanmu mengenai aku
Entahlah....
Mungkin kau sibuk dengan permainanmu.
Ketika aku, kamu, dan setiap kepingan hati yang mengikuti
Selalu di luar dugaanku, di luar ekspektasiku, di luar keinginanku
Berusahalah...
Aku melihatmu tanpa usaha, dan kadang merasa hati cukup lelah menghadapimu
Bertahanlah
Sincerly,
Yours