Follow Me

Jangan Menghalangiku! Aku sendiri Tak Tahu Kemana Kakiku Akan Melangkah!

01 October 2013

tragedy



SURABAYA-23 September 2013

Kota ini mulai terasa kejamnya, atau mungkin hanya sebuah kebetulan? Atau bahkan sebuah keapesan?
Entahlah, aku merasa saat itu dunia jahat kepadaku.
Hari sudah mulai gelap, aku beranjak dari kampus menuju kos sweet kos. sebelumnya, aku mampir ke fotokopian untuk beli sebuah buku sidu guna membuat kalimat commtext.
Hingga akhirnya aku sampai di depan kos dan membuka pintu pagar. di saat itu juga tiba-tiba ada seorang lelaki betubuh agak gendut berkulit putih mengendarai sebuah motor cowok semacam vixion dengan helm merah yang enggan lepas dari kepalanya.
"Mbak bisa minta tolong nggak, aku kesasar nih. wapo itu dimana ya?"
"Oooh masnya keluar sini aja terus belok kiri, nah di kanan jalan waponya." aku memperagakan dengan tanganku
"Mmm...boleh pinjem hapenya nggak mbak? adek aku mogok di daerah sana soalnya."
aku menyodorkan bbku. mas-mas itu menelepon seseorang yang dibilang adeknya
"Mbak bisa anterin aku nggak kesana? aku takut nyasar ini, kasian adekku."
tanpa berpikiran negatif, aku mengantarkannya.
hingga di perempatan lampu merah wapo, aku menyadari sesuatu yang ganjil.

Mas-mas itu menghilang! ia tak lagi mengikuti di sebelahku!
dan....bbku raib! aku lupa memintanya kembali.

berbagai macam umpatan aku desiskan dari bibirku. air mata yang seharusnya keluar saat itu juga hanya bisa tertahan dengan bibir terkatup rapat. aku mengumpat diriku sendiri. betapa bodohnya aku?! semudah itukah aku ditipu?!! aku merasa begitu lemah. sangat lemah.

hingga akhirnya tangisanku pecah dengan handphone putih yang menempel di telinga dengan seorang wanita yang turut kecewa di seberang sana, Mama.
"Maafkan aku, Ma."
hanya kata itu yang terlontar lirih dari bibirku di sela senggukan napasku.

bukan masalah apa bbku hilang, dicuri
hanya masalah bodohnya aku mengecewakan mama-papaku.
udah itu aja. aku nggak peduli isi hapenya, bbmnya, aplikasinya.
hanya saja sebagai anak, aku merasa nggak ada terima kasinya ke orang tua. udah.

Malam harinya Dilla pulang. aku nangis, kali ini tangisanku cukup tenang.
dan ternyata pelaku pencurian menggunakan semacam hipnotis telah merajalela, beberapa teman dilla sudah menjadi korbannya dengan orang yang sama!

setelah kejadian itu, baru seminggu kemudian aku berani untuk keluar kosan sendiri malam hari.
trauma. pasti!

take care,, guys. dunia itu kejam.

No comments:

Post a Comment