Follow Me

Jangan Menghalangiku! Aku sendiri Tak Tahu Kemana Kakiku Akan Melangkah!

03 February 2013

di antara kerumunan putih abu

23 Januari 2013

Hari ini aku bangun lebih pagi dari hari libur biasanya. Entah kenapa aku begitu excitednya dengan acara yang digelar pagi buta hari ini. pemandangan seragam yang tak asing akan menghiasi setiap sudut mataku. Itu artinya aku akan menemukan sosok yang selama ini aku rindukan, bukan kakak kelas maupun teman seangkatan. Dia (hanya) teman skype, mention (jarang), dan memenuhi puluhan pesan di inboxku sejak beberapa bulan yang lalu dengan saved message hampir dua tahun yang lalu. Entah, kita tak pernah ngobrol secara 'normal'. hanya sesekali say hello yang abnormal. itupun saat berpapasan di pertigaan jalan, dia hanya berujar "jangan lupa hutangmu lho", aku ingat betul.

makanya hari ini aku bakalan seneng banget kalo menemukan sosoknya di antara puluhan siswa yang hilir mudik sibuk memikirkan jurusan mana yang akan dipilihnya.

aku celingukan. mencari sosoknya. aku tahu betul kalo dia nggak akan hilir mudik di deretan sebelah kanan, karena dia anak ipa. kebetulan jurusan yang berbau ipa berada di deret kiri dari pintu masuk.

aku tak henti-hentinya mencari lelaki bali itu. hingga mataku tertuju pada stan di daerah jurusan teknik mesin. aku menemukannya di antara kerumunan putih abu #bs: The Wanted : I Found You :)

mataku terus saja melihatnya, kucoba untuk tidak mengedipkan mata. hanya saja hal itu gagal. aku mencoba menghipnotisnya, mensinkronisasikan dengan khayalan dan imajiku. jika aku menatapnya cukup lama, ia akan merasakan sesuatu dan membalas tatapanku. aku yakin dia tau betul aku menatapnya. sayangnya, aku sempat melemparkan seulas senyum eeeh dianya melengos. di situlah aku mulai putus asa untuk berusaha menyapanya.

malamnya entah angin apa yang membuatku mengirimkan pesan singkat padanya. di antara pesan singkat yang dikirimkannya dia sempat bilang "ojok php ta :D". otakku bermain, berusaha mencerna setiap kata yang tersirat dalam pesan yang dikirimkannya. termasuk kata tersebut. apakah dia memang benar mengharapkan sesuatu dariku? aku begitu menyayanginya, aku ragu untuk meraihnya. aku takut kalau ternyata antara perasaanku dan dia berbeda. aku tak begitu yakin. namun aku membutuhkan sosoknya. aku menyimpan hampir semua pesannya, ratusan. aku menyimpannya. entah demi apa. aku juga tidak tahu.
aku juga pernah rapuh karenanya, saat aku melihatnya nonton mapasi dengan perempuan teman sekelasnya saat kelas 10. dan juga saat tau kalau ternyata dia sudah punya pacar. cukup tau.


entah sekarang.

kamu, KW ( ◦˘ з(◦'ںˉ◦)

No comments:

Post a Comment