Follow Me

Jangan Menghalangiku! Aku sendiri Tak Tahu Kemana Kakiku Akan Melangkah!

09 October 2017

Travel to the World: Singapore! (Day 1)

Hai hai udah bisa ditebak sih postingan kali ini aku bakalan cerita tentang apa. Yap! Singapore!
Ini adalah perjalanan ke luar negeri pertamaku.
Tapi untungnya, aku nggak sendirian. Aku ditemani oleh salah seorang sahabatku, namanya Nikita yang biasa dipanggil Inok sih.

Petualangan pertama kami dimulai dari sebuah DM Instagram Inok tentang TravelFair salah satu maskapai warna oren yang ada di salah satu mall di Surabaya. Nah, tanpa babibu lagi besoknya kami pergi ke mall dan ikutan antre yang makan waktu 2 jam sendiri. Karena saat itu lagi seret banget, jadi kami memutuskan untuk beli tiket berangkat aja. Lumayanlah untuk berangkat dapet tiket 400k. Pilihan tanggalpun jatuh di bulan Oktober, padahal saat itu masih bulan Mei. Bakalan terjadi penantian panjang sih, ah tapi untungnya bukan sebuah penantian yang sia-sia, hehe.

Orang sabar disayang Tuhan.
Sampai juga akhirnya di bulan Oktober, tepatnya tanggal 6, hari Jumat. Segala rundown dan keperluan sudah kami siapkan untuk 3 hari 2 malam di Singapore.

#DAY 1

Berangkat dari Gresik naik Damri jam 10 pagi, sedangkan jadwal terbaang pesawat pukul 13.40. Saking excitednya, aku mulai membayangkan apa-apa saja yang bakalan ada di Singapore. Sesampainya di bandara Juanda Terminal 1, aku harus lanjut lagi dengan free shuttle bus menuju Terminal 2 karena penerbangan internasional ada di Terminal 2. Sebelum masuk ke bandara, aku menghentikan langkah tepat di sebuah LCD kecil yang menunjukkan jadwal penerbangan. Dan ternyata..... penerbangan ke Singapore jam 13.40 delay menjadi pukul 16.10. Deg! delay. Langsung lemes karena bakalan nunggu 2 jam lebih di bandara.

Makan dulu, sholat dulu, ngerumpi dulu sampe nggak kerasa akhirnya berangkat.

Sesampainya di Changi langsung amaze gitu sama bandaranya yang rame banget.
Selanjutnya, kami berburu STP (Singapore Tourist Pass) untuk 3 hari dengan harga $30, dan nanti bisa kalian refund dengan uang sebesar $10. Tapi kalo aku sih disimpen aja buat kenang-kenangan, hehe.
Oh ya, jangan lupa untuk bisa sampai sini kalian harus ke melalui pengecekan imigrasi terlebih dahulu ya, lalu menuju T2 menggunakan skytrain.
Kalau pake STP mudah banget tinggal tap sana sini (Bus, MRT, dan LRT) kemanapun nggak pake bayar, hanya saja maksimal pemakaian selama 3 hari.

Dari MRT Changi, kamipun pergi ke arah Bugis karena hostel kami berada di daerah Bugis. Kami memutuskan untuk menginap di Hawaii Hostel (budget hostel banget) karena kami menginap untuk 2 malam dengan harga 600k. Sangat terjangkau bagi para traveler yang hanya perlu tempat tidur setelah seharian jalan-jalan.
Akses menuju hotel ini sangat mudah. Apabila kalian dari MRT Changi, kalian perlu transit 1 kali di Tanah Merah, kemudian menaiki MRT ke arah stasiun Rochor (Downtown Line). Setelah exit Rochor, kalian hanya perlu berjalan ke arah kanan melalui Burlington Square dan gedung Lasalle di ujuang jalan, kemudian belok kiri kemudian ke kanan, tepat di depan Ibis Hotel di Jalan Bencolen St. Setelah sampai hostel kami bergegas untuk membeli simcard dan makan malam. Kami memilih berhenti di Sevel yang ada di seberang Hostel. Kami membeli simcard StarHub seharga $15 berisi 15GB yang udah diregistrasikan oleh pihak Sevel. Lumayan kan bisa download-download drama buat stok, hahaha.

Perut udah keroncongan, jam menunjukkan pukul 10 malam, kami memilih makan di Makansutra Glutton Bay. Kami naik MRT Bugis dan turun di MRT City Hall. Kemudian berjalan kaki melalui Mall ke arah Esplanade Theatre dan Makansutra Glutton Bay ada di kanan jalan. Karena bingung mau makan apa, akhirnya milih Satay Gado. Isinya lontong tahu tempe kentang dan telur, tapi bumbunya pake bumbu sate dengan dua tusuk sate di pinggirnya, pake kerupuk pelangi.
 Kalau udah sampe sini, sayang rasanya kalau nggak berjalan sebentar ke arah danau, eh sebenernya gatau juga sih ini disebutnya danau ato bukan, hehe. Lumayanlah bisa foto concert jungle yang Marina Bay Sands dan yang lainnya.

Oh ya, buat pengalaman aja sih, selepas jam 12 malam, kebanyakan bus sm MRT udah off service karena kebetulan Jum'at masih itungan weekday. Jadi, karena kami berdua keenakan mantengin city lights dan kurang paham sama rute busway, mau nggak mau kami berduapun berjalan kaki. Ya! Jalan kaki cuy sekitar 1.8 km. Hahahaha kami menertawai diri sendiri sambil jalan. Tapi seru sih sambil ngeliatin lampu-lampu dan gedung-gedung pencakar langit yang beda banget dari Indonesia.

to be continue...

No comments:

Post a Comment